Pendapat Seorang Pakar Java (Prof.DR.Helmi,Phd.)*
saya bingung jawabnya, tapi pendapat saya jangan dianggap sepele ini mengenai pengetahuan apalagi saya sudah memiliki gelar yang tinggi…….???????
Mungkin Anda ?baru? mendengar tentang Linux. Linux adalah Operating System yang mirip UNIX. Sebelum kita membahas lebi h dalam mengenai Linux, kita lihat UNIX secara umum. UNIX adalah salah satu alternatif sistem operasi yang dapat kita pilih dari sekian banyak pilihan yang ditawarkan untuk dipasang di komputer kita. Sistem Operasi yang sekarang ini beredar di dunia, antara lain : Windows 3.11, Windows 9x, Windows NT, MacOS, Novell, OS/2, BeOS dan UNIX secara umum. UNIX sendiri berkembang dalam bentuk yang beragam, antara lain : BSD-4.4, NetBSD, FreeBSD, Solaris, SunOS, AIX, QNS, Xenix, SCO, Mach, XINU, GNU Hurd, OpenBSD, dan Linux secara umum.
Mengapa sebagian orang cenderung memakai UNIX?
Kalau pertanyaan itu dilontarkan sebelum 1-2 tahun terakhir ini, pasti yang menjawab adalah para profesional Information Technology (IT) yang bermain dengan INTERNET SERVER, baik untuk kepentingan pelayanan jasa koneksi Internet, maupun penanganan data-data melalui Internet (Networking). Dan jawabannya adalah UNIX is POWERFUL!!! Singkat tapi bermakna banyak bagi mereka. Karena dari awal pembuatannya UNIX memang memiliki latar belakang dan tujuan dalam Computer Networking, maka kemampuan dari UNIX dalam memberikan jasa internet lebih berkembang dan lebih reliable. Beberapa orang akan mengatakan bahwa ber-network-ria dengan UNIX lebih cepat dibandingkan dengan sistem operasi lainnya. Tetapi hal ini sangat relatif. Banyak orang yang akan membantah dan banyak pula yang mendukungnya, dan sampai saat ini masih berlangsung. Saya katakan relatif karena banyak faktor yang menentukkan performansi network dan tidak semudah itu untuk dibandingkan.
Tetapi jika pertanyaan itu dilontakan dalam 1-2 tahun terakhir, maka penjawabnya pun sudah berubah. Sekarang tidak hanya para profesional IT yang menggunakan UNIX, bahkan pengguna komputer biasa pun sekarang mulai menggunakan UNIX, dan umumnya menggunakan Linux. Dan jawaban yang diberikan selain jawaban yang sama dengan di atas, sekarang para pengguna komputer biasa pun mulai berani menjawab, UNIX sudah tidak terbatas sebagai komputer SERVER / pemberi layanan internet. Sekarang UNIX sudah mampu menggantikan fungsi Windows sebagai komputer Workstation / alat untuk bekerja sehari-hari, dan lebih stabil. Hal ini disebabkan oleh perkembangan UNIX yang mulai terlihat prospeknya sebagai sistem operasi Workstation juga, tanpa meninggalkan arah perkembangan dalam Computer-Networking.
UNIX lebih stabil dibandingkan sistem operasi lainnya, hal ini disebabkan konsep dan proses pembuatan dari sistem operasi tersebut, atau lebih tepatnya konsep dan proses pembuatan kernel. Mengenai apa itu kernel dan apa konsep mendasar yang membedakan dapat dilihat melalui site-site di internet. Salah satu bukti kestabilan UNIX, UNIX tidak pernah mengalami kegagalan sistem yang disebabkan oleh sistem operasi tersebut. Meskipun UNIX dapat mengalami kondisi ?HANG?, tapi hal tersebut disebabkan oleh kegagalan hardware dan kesalahan setting user (kegagalan kompile software/kernel). Tidak seperti sistem operasi yang sering kita gunakan, yang tiba-tiba nge-HANG tanpa sebab yang jelas.
HEMAT MENGGUNAKAN LINUX
Linux adalah sistem operasi yang bebas digunakan. Namun, dalam praktiknya (di dunia korporat), kita tetap haris membayar. Biaya – biaya apa saja yang harus kita bayar? Berapa saja? Apakah menggunakan Linux bisa lebih murah dari menggunakan Windows? Mari kita bahas dengan seksama.
‘Mencari keuntungan yang banyak dengan modal yang sekecil – kecilnya.’
Kata di atas mungkin sering Anda dengar. Dengan modal yang kecil kita bisa mendapat keuntungan yang berlipat – lipat. Namun, banyak orang yang mengatakan hal itu sulit dilakukan. Mengapa? Mungkin karena mereka belum menemukan faktor – faktor yang mendukung untuk usaha mereka.
Biaya menggunakan Linux termasuk susah untuk dihitung. Hal ini disebabkan di antaranya tidak ada yang mengontrol penggunaan Linux. Selain Linux, biaya pernggunaan aplikasi – aplikasi yang umumnya disertakan dalam satu distro Linux juga cukup susah untuk dihitung. Belum lagi biaya support, training, dan lain – lain.
Lisensi Linux dan berbagai aplikasi bebas pakai yang tersedia memang sangat lunak. Sebagian besar dari developer aplikasi membebaskan pengggunanya untuk meng-copy, memodifikasi (source code tersedia) serta menyebarluaskan ke berbagai pihak (dimodifikasi atau tidak).
Di luar sana, berkembang cukup banyak opini bahwa biaya penggunaan Linux pada akhirnya akan sama saja dengan biaya penggunaan Windows. Hal ini mungkin saja benar. Mungkin saja salah. Sangat tergantng bagaimana Linux diimplementasikan.
Pada makalah ini, kita akan melihat berbagai komponen biaya untuk penggunaan Linux, mulai dari akuisisi, dukungan, training ke staf TI dan end user, development, pihak ketiga/integrasi, serta biaya masa depan. Dengan memahami dan mempersiapkan biaya apa saja yang harus kita keluarkan untuk menggunakan Linux, pada saat implementasikan, kita bisa lebih berhemat.
Kita juga akan membahas pula contoh teknologi andal yang bisa digunakan untuk berbagai servis (contoh : file, web, mail), desktop, produktivitas, development, dan lain sebagainya.
• World domination!
• Linux on every desk!
• Live free or die!
KOMPONEN BIAYA
Kita sering mendengar bahwa Linux dapat digunakan secara bebas. Bahkan, berbagai kalangan mengenal Linux sebagai sistem operasi gratis. Tentu tidak seharusnya hanya karena alasan gratis tersebut lantas kita ramai – ramai berpindah ke Linux. Apabila Anda mengelola TI perusahaan dengan berbagai latar belakang pengguna (dengan sebagian besar pengguna adalah end user), maka alasan gratis menjadi tidak begitu karena perusahaan harus mulai memikirkan biaya support/training.
Untuk mengantisipasi salah perhitungan ini, ada baiknya apabila kita membagi biaya menjadi berbagai komponen, sehingga kita bisa lebih teliti untuk menghitung kebutuhan kita.
1) BIAYA AKUISISI
Komponen biaya yang satu ini memiliki cakupan keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan pada kegiatan – kegiatan berikut :
• Mencari teknologi.
• Mengevaluasi teknologi.
• Membeli penggunaan teknologi.
• Implementasi tahap awal.
Mencari teknologi
Ketika kita mencari teknologi baru yang akan digunakan, maka kita tentu harus meluangkan waktu untuk paling tidak mencari informasi di internet, majalah, atau seminar. Ini tentu harus diperhitungkan. Dan, yang paling penting, harus harus diperhitungkan pula apakah pada level ini, Anda akan melakukan pengujian sendiri, atau menyerahkannya ke pihak lain. Mencari dengan bantuan pihak lain tentu akan membangkitkan sejumlah pengeluaran, walaupun setidaknya, Anda bisa menggunakan waktu Anda untuk kegiatan lain. Anda pun berhak menentukan deadline yang keras. Pencarian teknologi bisa berkisar antara beberapa hari sampai beberapa bulan, tergantung seberapa kompleks sistem internal Anda.
Mengevaluasi teknologi
Setelah teknologi yang cocok telah ditemukan, tentunya kita perlu mengujinya terlebih dahulu. Apabila memang pada akhirnya tidak cocok, maka kita bisa mencari lagi. Ini akan membantu menghindarkan kita dari ‘biaya salah beli’. Biaya yang disebutkan terakhir ini jangan dianggap remeh. Apabila Anda salah memilih distro saja kemudian telah diinstal ke 30 komputer saja misalnya, maka selain biaya yang dikeluarkan untuk distribusi, Anda juga akan merugi waktu kerja user. Belum lagi pendapatan yang hilang selama waktu tidak produktif.
Dalam mengevaluasi suatu teknologi, tergantung pada seberapa kompleks sistem Anda, seberapa luas profil user Anda, dan seberapa besar resource yang Anda miliki, waktu yang dibutuhkan bisa berkisar antara tiga bulan sampai satu tahun. Biaya yang harus dikeluarkan di antaranya :
• Biaya pembelian teknologi itu sendiri (bisa diminimalisasi dengan menggunakan versi trial).
• Biaya hardware untuk evaluasi.
• Waktu yang dihabiskan.
• SDM yang dilibatkan.
Membeli penggunaan teknologi
Ini adalah biaya yang sering kali disebut sebagai biaya akuisisi itu sendiri, karena umumnya merupakan biaya yang tampak. Di sinilah keunikan biaya Linux bisa terlihat. Perusahaan bisa memilih untuk menggunakan distribusi Linux yang ‘nonkomersial’. Biaya yang dikeluarkan bisa berupa satu juta rupiah sampai puluhan juta rupiah.
Apa yang harus diingat di sini adalah biaya yang kita keluarkan pada saat pembelian teknologi adalah lebih kepada biaya dukungan dan dokumentasi. Bukan biaya lisensi penggunaan Linux ataupun aplikasi di atasnya. Linux sendiri dan sebagian besar aplikasinya bebas untuk digunakan.
Kalaupun Anda memilih untuk membeli CDROM/DVDROM lokal, itu pun tidak masalah. Terkadang, ratusan sampai ribuan US dollar yang kita keluarkan pun tidak selalu berujung kepada dukungan yang efektif. Terutama apabila penyedia distro berada di luar negri, dan dukungan diberikan lewat e-mail (umumnya tidak bisa interaktif; terkadang komunikasi tidak dapat disampaikan dengan baik) ataupun per telepon (biaya telepon bisa menjadi sangat mahal).
Implementasi tahap awal
Setelah memilih, mengevaluasi dan membeli penggunaan suatu teknologi, maka berikutnya adalah implementasi tahap awal. Kita sebut sebagai implementasi awal karena umumnya implementasi dilakukan tahap demi tahap. Tahap awal bisa berupa implementasi pada divisi yang tidak terlalu tergantung pada teknologi tertentu. Atau, implementasi pada 10% pengguna. Pada tahap awal, umumnya akan terdapat kemungkinan untuk dilakukannya penyesuaian.
Pada tahapan ini, hambatan mungkin terjadi. Tim TI perusahaan mungkin masih perlu belajar/membiasakan diri. User mungkin akan lebih banyak bertanya karena lebih terlibat. Apabila Anda membeli dukungan pada saat membeli dukungan pada saat membeli penggunaan, maka di sinilah waktu untuk memanfaatkan dukungan tersebut. Ini juga berarti waktu yang terbuang, Internet, dan atau biaya penggunaan telepon.
2) Biaya dukungan /support
Komponen biaya yang satu ini memiliki cakupan keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan pada kegiatan – kegiatan berikut :
• Dukungan pada user.
• Dukungan pada sisem yang digunakan.
Dalam konteks penggunaan Linux, tak jarang, biaya yang satu ini merupakan biaya yang terbesar. Namun, ini masih bisa kita minimalisasi di antaranya dengan persiapan yang penuh sebelum mengimplementasi Linux.
Dukungan pada user
Karakterisitik user sangatlah beragam. Namun, pada umumnya, user akan sangat menghargai apabila tim TI mendampingi selama implementasi sistem baru. Di Linux, dukungan kepada user (terutama end user) harus sangat diperhatikan. Apabila memungkinkan, selama tahapan – tahapan implementasi, user harus merasa aman dan merasa bahwa mereka didukung. Memiliki temoat bertanya apabila mengalami kesulitan, dan bisa melewati masa implementasi dengan tetap produktif.
Dukungan pada sistem yang digunakan
Dukungan ini dimaksudkan sebagai dukungan kepada Linux itu sendiri atau pun sub sistem yang terkait. Dukungan kepada Linux di antaranya :
• Dukungan agar perangkat keras bisa berjalan di Linux.
• Dukungan keamanan.
• Upgrade.
Umumya, yang sering dibicarakan adalah dukungan untuk perangkat keras. Saat ini, tidak terlalu banyak produsen perangkat keras yang turut menyediakan ‘driver’untuk Linux pada saat pembelian perangkat.
Apabila menggunakan Linux adalah dikarenakan migrasi, seridaknya perusahaan akan memastikan bahwa investasi yang telah dilakukan selama menggunakan sistem lama tidaklah terbuang sia - sia. Sebagai contoh : printer uang telah dibeli diusahakan sebisa mungkin tetap bisa digunakan. Kita semua ingin terhindar dari pembelian perangkat baru hanya karena perangkat uang lama tidak bisa digunakan.
3) Biaya pelatihan/training
Apabila selama ini end user menggunakan Windows dan kemudian berpindah ke Linux, training memang pada umumnya diperlukan. Namun, dengan memilih sistem yang tepat sesuai dengan kebutuhan biaya training selalu bisa diminimasi .kita akan membagi biaya pelatihan menjadi dua macam :
• Ketika linux digunakan sebagai server (tim TI).
• Ketika linux digunakan sebagai desktop (end user).
Ketika Linux Digunakan Sebagai Server
Mengadministrasi Windows yang user interfacenya grafikal memang cenderung lebih mudah daripada mengadministrasi Linux. Memang, cukup banyak distro yang sudah dating dengan administratror/control panel berbasi GUI. Namun, cukup banyak konsep yang berbeda di antara kedua sistem tersebut. Walaupun berbasi GUI, tidak lantas administrasi Linux sama seperti Windows.
Ketika Linux Digunakan Sebagai Desktop (end user)
Saat ini , cukup banyak distribusi Linux khusus desktop yang relative mudah untuk digunakan. Training mungkin diperlukan,namun tentunya lebih diarahkan kepada penggunaan.
Disini , kebijakan perusahaan dalam menerapkan prosedur kerja sangatlah penting. Semakin sederhana prosedur kerja yang harus dihadapi oleh user,semakin singkat dan sederhana pula training yang perlu dilakukan. Dan ini,relative tidak mahal. Waktu training pun bisa dilakukan hanya dalam waktu kurang lebih sehari
Untuk menyederhanakan penggunaan, perusahaan bisa menerapkan pula kebijakan untuk menggunakan theme yang mirip dengan Windows.
Pengembangan/development
Bagi beberapa kalangan tertentu, implemntasi Linux terkadang bisa diikuti pula dengan pengembangan beberapa solusi yang dibutuhkan. Dalam bentuk nyata, pengembangan-pengembangan tersebut bisa berupa :
- Shell Script
- Theme Desktop
- Kustomisasi sistem.
Umumnya, biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan pada bagian ini tidaklah terlalu besar. Tidak semua pengguna perlu mengembangkan sendiri. Bahkan ,tak jarang, biaya yang satu ini bisa dieleminasi
Sebagai contoh , untuk theme desktop misalnya, sebagian besar pengguna hanya tinggal men-download dari berbagai website yang menyediakan theme untuk desktop Linux.
Biaya yang satu ini umumnya akan terasa apabila kustomasi sistem dilakukan. Contoh Kustomisasi
- Pengubahan boot screen.
- Penbubahan paket-paket distribusi.
SUMBER , MAJALAH LINUX EDISI 07/2006
Kelompok :
- Indra Mukti
- Mario Gemael
- Sugrio Dwi D
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar