TUGAS 1 PENGANTAR TELEMATIKA
Nama :
Mario Gemael
NPM :
11109548
Kelas :
4KA10
SOAL
1. Jelaskan peranan telematika dalam
kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang pendidikan!
2. Apa manfaat dan dampak negatif
dari telematika, jelaskan!
3. Media komunikasi apa saja yang
digunakan untuk telematika?
4. Jelaskan perkembangan telematika sebelum dan sesudah
internet muncul!
Jawab:
1. Peranan telematika dalam bidang pendidikan, menurut
Miaarso (2004) terdapat sejumlah pilihan alternatif pemanfaatan di bidang
pendidikan, yaitu :
a. Perpustakaan
Elektronik, perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di bantu
dengan teknologi informasi dan internet dapat denngan mudah mengubah konsep
perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam berintraksi dengan penggunanya.
b. Surat Elektronik
(E-mail), dengan aplikasi sederhana seperti email maka seorang dosen,
pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan. Dalam
kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan dapat bertanya
lewat email.
c. Ensiklopedia,
sebagaian perusahaan yanng menjajakan ensiklopedia saat ini tlah mulai
bereksperimen menggunakan CD ROM untuk menampung ensiklopedia sehingga
diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar
saja, tetapi juga video, audio, tulisan dan gambar, bahkan gerakan. Dan data
informasi yang terkandung dalam ensiklopedia juga telah mulai tersedia di
internet. Sesuai dengan perkembangna ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang
terkandung dalam ensiklopedia di elektronik dapat diperbaharui.
d. Sistem Distribusi Bahan
Secara Elektronis (Digital), dengan adanya sistem ini maka keterlambatan
serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang tinggal di daerah
terpencil dapat teratasi.
e. Tele-edukasi dan
latihan Jarak Jauh dalam Cyber System, pendidikan dan pelatihan jarak jauh
diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman dan sumber
daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan professioanal dari SDM di
Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan dapat menjangkau serta
memobilisasikan potensi masyarakat yang lain, termasuk dalam usaha, dalam
rangka pembangunan serta kelangsungan kehidupan ekonomi di Indonesia, baik
yanng bersifat pendidikan formal maupun non formal dalam suatu “cyber system”.
f. Pengelolaan Sistem
Informasi, ilmu pengetahuan tersimpan dalam bentuk dokumen yang sebagian
besar tercdtak dalam bentuk buku, makalah atau laporan informasi semacam ini
kecualli sukar diakses, juga memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Mirip
halnya dengan perpustakaan elektronik, informasi ini sifatnya lebih dinamik
(karena memuat hal-hal yang mutakhir) dapat dikelola dalam suati sistem.
g. Video Teleconference,
keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia
untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia. Teknologi ini dapat
digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat digunakan untuk bermain
peran pada kegiatan pembelajaran yang berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri
dan kerjasama yang bersifat sosial.
2.
Manfaat dan dampak negatif dari telematika,
Berbagai macam bentuk yang menjadi
dampak penggunaan telematika merebak luas pada masyarakat. Dampak ini akan
memunculkan dan merubah pola kehidupan, bekerja, berusaha bahkan merubah
falsafah pada bidang-bidang tertentu. Dampak yang pasti adalah akan terjadinya
perubahan minat bekerja yang lebih efisien dalam arti benefit to cost ratio,
efektif dalam arti kualitas produk, jasa, dan pemerataan distribusi produk jasa
kepada masyarakat. Manfaat yang akan muncul penggunaan telematika baik secara
langsung maupun tidak langsung, yaitu:
a.
Penghematan transportasi dan bahan bakar,
b.
Menghindarkan jam-jam yang tidak produktif menjadi produktif.
c.
Mengembangkan konsep kegiatan tersebar secara merata ke seluruh daerah.
d.
Menyuguhkan banyak pilihan sarana telekomunikasi.
Dampak negatif, berbagai macam
damapk negatif salah satunya merupakan resiko/keamanan, kerahasian, integritas,
keaslian, non repudation, ketersediaan.
3. Media komunikasi
yang digunakan untuk telematika :
-
Internet
-
Handphone
-
Video Conference
4. Perkembangan telematika
sebelum dan sesudah internet muncul!
a.
Masa Pra-Satelit
Ø Radio dan Telepon
Di periode pra satelit (sebelum
tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada
bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong
oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi
kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan oerangkat keras seadanya.
Sedangkan telepon pada masa itu
tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun
telekomunikasi pun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PPT
(Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke
Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia.
Lima tahun kemudian muncul PP No.55
tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.
Periode awal tahun 1960-an merupakan
masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih
menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Pada masa itu banyak negara pemberi
dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi
menghentikan bantuannya.hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi
ekonomi dan politik di Indonesia.
Pada tahun 1960-1967, hanya jerman
saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidangn
telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit
sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masiih difokuskan pada
pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan
jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memilki satelit. Sentral telepon
beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh oleh jerman. Pada saat
itu, Indonesia haya dapat membeli produk yang sama dari perusahaan yang sama
yakni perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.
Keleluasan barulah bisa dirasakan
setelah di tahun 1967/1968, mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik
bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang
disepakati IGGI. Pada masa inipun inovasi dalam pemfungsia teknologi
telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Pada dasarnya
kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang
sudah lazim kita pakai sebelumnya.
Ø Televisi
Badan penyiaran televisi lahir tahun
1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan
bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran pertama kali terjadi pada
17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana
Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962 , TVRI bisa
menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai
hari jadi TVRI. Pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI
memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9x11
meter tanpa akustik yang memadai. Acaranya terbatas, hanya bertupa permainan
piano tunggal oleh B.J Supriadi dengan pengaruh acara Alex Leo.
Lebih setahun setelah siaran
pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukkan Yayasan TVRI
melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 Oktober 1963. Antara lain disebutkan
bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam
pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta
pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya.
Tahun 1989, TVRI merupakan operator
tunggal dibidanng penyiaran televisi. Jadi sebelum satelit palapa mengorbit,
indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya
masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau
pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut)
yang mahal dan sulit dipergunakan.
b.
Masa Satelit
Ø Satelit Domestik Palapa
Satelit tentang peluncuran satelit
bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal mulanya dari
sebuah konferensi di Jenewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Admnistrative
Radio Conference on Space Telecomunication). Pada konferensi ini ditampilkan
pula pameran dari perusahaan rakasasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah
yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia.
Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan
membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI. Selain pertimbangan
kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh
kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain
sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas
ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan
secara ekonomi.
Komunikasi tentang cara-cara
menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk
kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape
Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang
Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes. Kejadian ini
diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta,
tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang
mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu
merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman
perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan
sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran
satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknologi yang berpihak pada
kepentingan Orba.