Perbedaan audit around computer dan through the computer
Audit around computer
adalah
suatu pendekatan audit yang berkaitan dengan komputer, lebih tepatnya
pendekatan audit disekitar komputer. dalam pendekatan ini auditor dapat
melangkah kepada perumusan pendapatdengan hanya menelaah sturuktur
pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan prosedur
verifikasi saldo perkiraan dengan cara sama seperti pada sistem
manual(bukan sistem informasi berbasis komputer).
Audit around computer dilakukan pada saat :
1. Dokumen sumber tersedia dalam bentuk kertas ( bahasa non-mesin), artinya masih kasat mata dan dilihat secara visual.
2. Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan
3.
Keluaran dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah
menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan
sebaliknya.
# keunggulan metode Audit around computer :
1. Pelaksanaan audit lebih sederhana.
2. Auditor yang memiliki pengetahuan minimal di bidang komputer dapat dilihat dengan mudah untuk melaksanakan audit.
Audit Through the computer
Audit
ini berbasis komputer, dimana dalam pendekatan ini auditor melakukan
pemeriksaan langsung terhadap program-program dan file-file komputer
pada audit sistem informasi berbasis komputer. Auditor menggunakan
komputer (software bantu) atau dengan cek logika atau listing program
untuk menguji logika program dalam rangka pengujian pengendalian yang
ada dalam komputer.
Pendekatan Audit Through the computer dilakukan dalam kondisi :
1.
Sistem aplikasi komputer memroses input yang cukup besar dan
menghasilkan output yang cukup besar pula, sehingga memperuas audit
untuk meneliti keabsahannya.
2. Bagian penting dari struktur pengendalian intern perusahaan terdapat di dalam komputerisasi yang digunakan.
# Keunggulan pendekatan Audit Through the computer :
1. Auditor memperoleh kemampuasn yang besar dan efketif dalam melakukan pengujian terhadap sistem komputer.
2. Auditor akan merasa lebih yakin terhadap kebenaran hasil kerjanya.
3. Auditor dapat melihat kemampuan sistem komputer tersebut untuk menghadapi perubahan lingkungan.
Selasa, 30 April 2013
Rabu, 17 Oktober 2012
Tugas 1 Telematika
TUGAS 1 PENGANTAR TELEMATIKA
Nama :
Mario Gemael
NPM :
11109548
Kelas :
4KA10
SOAL
1. Jelaskan peranan telematika dalam
kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang pendidikan!
2. Apa manfaat dan dampak negatif
dari telematika, jelaskan!
3. Media komunikasi apa saja yang
digunakan untuk telematika?
4. Jelaskan perkembangan telematika sebelum dan sesudah
internet muncul!
Jawab:
1. Peranan telematika dalam bidang pendidikan, menurut
Miaarso (2004) terdapat sejumlah pilihan alternatif pemanfaatan di bidang
pendidikan, yaitu :
a. Perpustakaan
Elektronik, perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di bantu
dengan teknologi informasi dan internet dapat denngan mudah mengubah konsep
perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam berintraksi dengan penggunanya.
b. Surat Elektronik
(E-mail), dengan aplikasi sederhana seperti email maka seorang dosen,
pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan. Dalam
kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan dapat bertanya
lewat email.
c. Ensiklopedia,
sebagaian perusahaan yanng menjajakan ensiklopedia saat ini tlah mulai
bereksperimen menggunakan CD ROM untuk menampung ensiklopedia sehingga
diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar
saja, tetapi juga video, audio, tulisan dan gambar, bahkan gerakan. Dan data
informasi yang terkandung dalam ensiklopedia juga telah mulai tersedia di
internet. Sesuai dengan perkembangna ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang
terkandung dalam ensiklopedia di elektronik dapat diperbaharui.
d. Sistem Distribusi Bahan
Secara Elektronis (Digital), dengan adanya sistem ini maka keterlambatan
serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang tinggal di daerah
terpencil dapat teratasi.
e. Tele-edukasi dan
latihan Jarak Jauh dalam Cyber System, pendidikan dan pelatihan jarak jauh
diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman dan sumber
daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan professioanal dari SDM di
Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan dapat menjangkau serta
memobilisasikan potensi masyarakat yang lain, termasuk dalam usaha, dalam
rangka pembangunan serta kelangsungan kehidupan ekonomi di Indonesia, baik
yanng bersifat pendidikan formal maupun non formal dalam suatu “cyber system”.
f. Pengelolaan Sistem
Informasi, ilmu pengetahuan tersimpan dalam bentuk dokumen yang sebagian
besar tercdtak dalam bentuk buku, makalah atau laporan informasi semacam ini
kecualli sukar diakses, juga memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Mirip
halnya dengan perpustakaan elektronik, informasi ini sifatnya lebih dinamik
(karena memuat hal-hal yang mutakhir) dapat dikelola dalam suati sistem.
g. Video Teleconference,
keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia
untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia. Teknologi ini dapat
digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat digunakan untuk bermain
peran pada kegiatan pembelajaran yang berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri
dan kerjasama yang bersifat sosial.
2.
Manfaat dan dampak negatif dari telematika,
Berbagai macam bentuk yang menjadi
dampak penggunaan telematika merebak luas pada masyarakat. Dampak ini akan
memunculkan dan merubah pola kehidupan, bekerja, berusaha bahkan merubah
falsafah pada bidang-bidang tertentu. Dampak yang pasti adalah akan terjadinya
perubahan minat bekerja yang lebih efisien dalam arti benefit to cost ratio,
efektif dalam arti kualitas produk, jasa, dan pemerataan distribusi produk jasa
kepada masyarakat. Manfaat yang akan muncul penggunaan telematika baik secara
langsung maupun tidak langsung, yaitu:
a.
Penghematan transportasi dan bahan bakar,
b.
Menghindarkan jam-jam yang tidak produktif menjadi produktif.
c.
Mengembangkan konsep kegiatan tersebar secara merata ke seluruh daerah.
d.
Menyuguhkan banyak pilihan sarana telekomunikasi.
Dampak negatif, berbagai macam
damapk negatif salah satunya merupakan resiko/keamanan, kerahasian, integritas,
keaslian, non repudation, ketersediaan.
3. Media komunikasi
yang digunakan untuk telematika :
-
Internet
-
Handphone
-
Video Conference
4. Perkembangan telematika
sebelum dan sesudah internet muncul!
a.
Masa Pra-Satelit
Ø Radio dan Telepon
Di periode pra satelit (sebelum
tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada
bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong
oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi
kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan oerangkat keras seadanya.
Sedangkan telepon pada masa itu
tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun
telekomunikasi pun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PPT
(Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke
Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia.
Lima tahun kemudian muncul PP No.55
tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.
Periode awal tahun 1960-an merupakan
masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih
menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Pada masa itu banyak negara pemberi
dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi
menghentikan bantuannya.hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi
ekonomi dan politik di Indonesia.
Pada tahun 1960-1967, hanya jerman
saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidangn
telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit
sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masiih difokuskan pada
pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan
jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memilki satelit. Sentral telepon
beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh oleh jerman. Pada saat
itu, Indonesia haya dapat membeli produk yang sama dari perusahaan yang sama
yakni perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.
Keleluasan barulah bisa dirasakan
setelah di tahun 1967/1968, mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik
bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang
disepakati IGGI. Pada masa inipun inovasi dalam pemfungsia teknologi
telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Pada dasarnya
kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang
sudah lazim kita pakai sebelumnya.
Ø Televisi
Badan penyiaran televisi lahir tahun
1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan
bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran pertama kali terjadi pada
17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana
Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962 , TVRI bisa
menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai
hari jadi TVRI. Pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI
memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9x11
meter tanpa akustik yang memadai. Acaranya terbatas, hanya bertupa permainan
piano tunggal oleh B.J Supriadi dengan pengaruh acara Alex Leo.
Lebih setahun setelah siaran
pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukkan Yayasan TVRI
melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 Oktober 1963. Antara lain disebutkan
bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam
pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta
pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya.
Tahun 1989, TVRI merupakan operator
tunggal dibidanng penyiaran televisi. Jadi sebelum satelit palapa mengorbit,
indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya
masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau
pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut)
yang mahal dan sulit dipergunakan.
b.
Masa Satelit
Ø Satelit Domestik Palapa
Satelit tentang peluncuran satelit
bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal mulanya dari
sebuah konferensi di Jenewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Admnistrative
Radio Conference on Space Telecomunication). Pada konferensi ini ditampilkan
pula pameran dari perusahaan rakasasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah
yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia.
Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan
membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI. Selain pertimbangan
kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh
kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain
sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas
ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan
secara ekonomi.
Komunikasi tentang cara-cara
menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk
kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape
Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang
Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes. Kejadian ini
diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta,
tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang
mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu
merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman
perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan
sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran
satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknologi yang berpihak pada
kepentingan Orba.
Jumat, 29 Juni 2012
Biografi
Mario Gemael , lahir di jakarta pada tanggal 7 september 1991 , saat ini dia adalah mahasiswa dari universitas gunadarma , sebelumnya dia bersekolah di TK bacthera trisna , lalu masuk ke jenjang yang lebih tinggi di SDS Bhakti Tugas , setelah itu masuk ke jenjang SMP dia memutuskan untuk masuk ke SMP YASPORBI II , dan akirnya masuk ke SMAN 66 Jakarta . saat ini dia kuliah di jurusan sistem informasi universitas gunadarma karena ingin mendalami ilmu komputer .
Curriculum Vitae
Nama : Mario Gemael
Pendidikan Formal
1. 1995-1997 : TK Bachtera Trisna , Jakarta Selatan
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 7 September 1991
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tinggi/Berat : 175 cm/70 kg
Alamat : Komplek Kejaksaan Agung Blok A5 , Pasar Minggu , Jaksel
Telpon : 089652081137
E-mail : Mario_Gitu@yahoo.co.id
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tinggi/Berat : 175 cm/70 kg
Alamat : Komplek Kejaksaan Agung Blok A5 , Pasar Minggu , Jaksel
Telpon : 089652081137
E-mail : Mario_Gitu@yahoo.co.id
Pendidikan Formal
1. 1995-1997 : TK Bachtera Trisna , Jakarta Selatan
1 . 1997-2003 : SD Bhakti Tugas , Jakarta Selatan
2 . 2003-2006 : SMP YASPORBI II , Jakarta Selatan
2 . 2003-2006 : SMP YASPORBI II , Jakarta Selatan
3 . 2006-2009 : SMAN 66 , Jakarta Selatan
4 . 2009-Sekarang : Sistem Informasi, Universitas Gunadarma Depok
4 . 2009-Sekarang : Sistem Informasi, Universitas Gunadarma Depok
Kamis, 19 April 2012
BAB 1 Penulisan Ilmiiah
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini E-commerce sangat banyak diminati masyarakat agar lebih mudah untuk mencari barang yang mereka inginkan. E-Commerce merupakan cara untuk seluruh para konsumen untuk mendapatkan barang-barang yang mereka inginkan secara online tanpa harus bertemu terlebih dahulu dan bisa memesan barangnya lebih cepat. Pada kesempatan ini penulis ingin membuat website E-Commerce mobil bekas dari PT.Blue Bird, karena PT.Blue Bird belum memiliki website E-Commerce untuk penjualan mobil bekas. Masalah yang ada saat ini karena banyak sekali orang yang ingin membeli mobil bekas tapi sulit untuk mencari mobil yang mereka inginkan dengan spesifikasi dan keadaan yang ada, jika dengan E-Commerce ini maka para konsumen bisa melihat keadaan mobil bekas yang sesungguhnya mulai dari daftar harga,spesifikasi,dan tentunya foto-foto mobil itu sendir, dan diharapkan para konsumen dapat lebih mudah dalam mencari mobil bekas yang di inginkan. Oleh karena itu penulis ingin agar semua konsumen dapat dengan mudah mencari mobil bekas yang mereka inginkan dan tidak perlu ragu untuk membeli di website E-Commerce oleh PT.Blue Bird ini.
1.2 Batasan Masalah
Pada penulisan ilmiah ini penulis membatasi masalah pada pembuatan website E-commerce mobil bekas pada PT.Blue Bird yaitu sebagai wadah untuk para customer yang ingin membeli mobil bekas pada PT.Blue Bird dengan kualitas yang terjamin baik dan para konsumen tidak segan-segan untuk mengunjungi dan membeli lewat website E-Commerce tersebut. Dan sistem pemesanan dalam waktu maximal 2 X 24 langsung bertemu di showroom untuk melakukan transaksi pembayaran.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat website E-Commerce mobil bekas pada PT.Blue Bird yang diharapkan mempermudah proses penjual, mengetahui daftar mobil yang tersedia, harga mobil, penjualan mobil bekas berkualitas. Semua data penjualan tersebut nantinya akan di tampilkan dalam laporan penjualan.
1.4 Metode Penelitian
Dalam pengumpulan data untuk penulisan ilmiah ini akan menggunakan computer hardware (pc/laptop), dan penulis ingin menulis spesifikasi minimum program aplikasi pembuatan website E-Commerce mobil bekas PT.Blue Bird dengan menggunakan PHP,Adobe Dreamweaver,dan Mysql.
• Processor intel Core 2 duo
• Harddisk 250 GB
• 1 GB RAM
• VGA 256 MB
• Printer
Minimum System Requirement:
• Intel® Pentium® 4 atau AMD Athlon® 64 processor
• Microsoft® Windows® XP with Service Pack 2 (Service Pack 3 recommended); Windows Vista® Home Premium, Business, Ultimate, or Enterprise dengan Service Pack 1; atau Windows 7
• 512MB of RAM
• 1GB kapasitas yang di butuhkan di dalam harddisk
• 1280x800 display with 16-bit video card
Perangkat lunak yang dibutuhkan:
a. Windows XP service pack 3
b. Google chrome
c. Mozila firefox 11
d. Xampp 1.7.4
e. Adobe Dreamweaver CS5
Dalam pembuatan website E-Commerce ini di lakukan beberapa tahap yaitu:
1. Studi Pustaka, yaitu dengan membaca buku-buku teoritis seperti tutorial adobe dreamweaver CS5 dan pemograman PHP dan database Mysql
2. Studi Lapangan, yaitu melakukan penelitian terhadap situs situs dan mempelajari apa kelebihan dan kekurangannya.
3. Mengetest Link yang ada pada website.
4. Pendekatan menggunakan metode SDLC (Software Development Life Cycle)
- Fase Identfikasi, pada fase ini mengidentifikasi masalah yang ada,yaitu m
emberikan segudang informasi kepada para user.
- Fase Analisis, pada fase ini penulis menganalisis bagaimana cara untuk membuat website E-Commerce ini dengan mempelajari dari sistem lama dan membaca buku-buku seperti buku teori Adobe Dreamweaver CS5,PHP,XAMPP,Mysql. Dan mencari lewat internet dalam penyusunan penulisan ilmiah ini.
- Fase Design, pada fase ini penulis ingin merancang alur informasi , saluran navigasi untuk Admin dan User, yakni tampilan input dan output program,lalu merancang design tampilan website E-Commerce tersebut.
- Fase Uji Coba, pada fase ini penulis melakukan uji coba pada rancang website E-Commerce tersebut kepada para user, sehingga akan terlihat kelebihan dan kekurangan website E-Commerce tersebut.
-Fase Implementasi, pada fase ini semua rancangan yang telah dibuat dalam fase perancangan akan di implementasikan.
5. Perancangan Website:
- Merancang tampilan website.
- Merancang struktur navigasi website.
- Merancang Field Database.
6. Pembuatan Website E-Commerce
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam membahas dan menyajikan penulisan tugas akhir ini, maka penulis memberikan gambaran sistematika penyususan penulisan ilmiah database sebagai berikut:
Jumat, 23 Maret 2012
Penalaran Kesimpulan Induktif Dan Deduktif
Pembuktian melalui deduksi adalah sebuah jalan pemikiran yang menggunakan argumen-argumen deduktif untuk beralih dari premis-premis yang ada, yang dianggap benar, kepada kesimpulan-kesimpulan, yang mestinya benar apabila premis-premisnya benar.
Contoh klasik dari penalaran deduktif, yang diberikan oleh Aristoteles, ialah
Semua manusia fana (pasti akan mati). (premis mayor)
Sokrates adalah manusia. (premis minor)
Sokrates pasti (akan) mati. (kesimpulan)
Untuk pembahasan deduktif secara terinci seperti yang dipahami dalam filsafat, lihat Logika. Untuk pembahasan teknis tentang deduksi seperti yang dipahami dalam matematika, lihat logika matematika.
Penalaran deduktif seringkali dikontraskan dengan penalaran induktif, yang menggunakan sejumlah besar contoh partikulir lalu mengambil kesimpulan umum.
Penalaran deduktif dikembangkan oleh Aristoteles, Thales, Pythagoras, dan para filsuf Yunani lainnya dari Periode Klasik (600-300 SM.). Aristoteles, misalnya, menceritakan bagaimana Thales menggunakan kecakapannya untuk mendeduksikan bahwa musim panen zaitun pada musim berikutnya akan sangat berlimpah. Karena itu ia membeli semua alat penggiling zaitun dan memperoleh keuntungan besar ketika panen zaitun yang melimpah itu benar-benar terjadi.
Penalaran deduktif tergantung pada premisnya. Artinya, premis yang salah mungkin akan membawa kita kepada hasil yang salah, dan premis yang tidak tepat juga akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat.
Alternatif dari penalaran deduktif adalah penalaran induktif. Perbedaan dasar di antara keduanya dapat disimpulkan dari dinamika deduktif tengan progresi secara logis dari bukti-bukti umum kepada kebenaran atau kesimpulan yang khusus; sementara dengan induksi, dinamika logisnya justru sebaliknya. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
Penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umu. Dengan memikirakan fenomena bagaimana apel jatuh dan bagaimana planet-planet bergerak, Isaac Newton menyimpulkan teori daya tarik. Pada abad ke-19, Adams dan LeVerrier menerapkan teori Newton (prinsip umum) untuk mendeduksikan keberadaan, massa, posisi, dan orbit Neptunus (kesimpulan-kesimpulan khusus) tentang gangguan (perturbasi) dalam orbit Uranus yang diamati (data spesifik).
•Metode Induktif
Metode induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Bentuk dari metode induktif adalah generalisasi dan analogi.
Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi. Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.
Contoh klasik dari penalaran deduktif, yang diberikan oleh Aristoteles, ialah
Semua manusia fana (pasti akan mati). (premis mayor)
Sokrates adalah manusia. (premis minor)
Sokrates pasti (akan) mati. (kesimpulan)
Untuk pembahasan deduktif secara terinci seperti yang dipahami dalam filsafat, lihat Logika. Untuk pembahasan teknis tentang deduksi seperti yang dipahami dalam matematika, lihat logika matematika.
Penalaran deduktif seringkali dikontraskan dengan penalaran induktif, yang menggunakan sejumlah besar contoh partikulir lalu mengambil kesimpulan umum.
Penalaran deduktif dikembangkan oleh Aristoteles, Thales, Pythagoras, dan para filsuf Yunani lainnya dari Periode Klasik (600-300 SM.). Aristoteles, misalnya, menceritakan bagaimana Thales menggunakan kecakapannya untuk mendeduksikan bahwa musim panen zaitun pada musim berikutnya akan sangat berlimpah. Karena itu ia membeli semua alat penggiling zaitun dan memperoleh keuntungan besar ketika panen zaitun yang melimpah itu benar-benar terjadi.
Penalaran deduktif tergantung pada premisnya. Artinya, premis yang salah mungkin akan membawa kita kepada hasil yang salah, dan premis yang tidak tepat juga akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat.
Alternatif dari penalaran deduktif adalah penalaran induktif. Perbedaan dasar di antara keduanya dapat disimpulkan dari dinamika deduktif tengan progresi secara logis dari bukti-bukti umum kepada kebenaran atau kesimpulan yang khusus; sementara dengan induksi, dinamika logisnya justru sebaliknya. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
Penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umu. Dengan memikirakan fenomena bagaimana apel jatuh dan bagaimana planet-planet bergerak, Isaac Newton menyimpulkan teori daya tarik. Pada abad ke-19, Adams dan LeVerrier menerapkan teori Newton (prinsip umum) untuk mendeduksikan keberadaan, massa, posisi, dan orbit Neptunus (kesimpulan-kesimpulan khusus) tentang gangguan (perturbasi) dalam orbit Uranus yang diamati (data spesifik).
•Metode Induktif
Metode induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Bentuk dari metode induktif adalah generalisasi dan analogi.
Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi. Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.
Rabu, 14 Maret 2012
CV Saya
Data Pribadi
Nama : Mario Gemael
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 07 September 1991
Jenis Kelamin : Pria
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Komplek Kejaksaan Agung Blok A5 Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Email : Mario_Gitu@yahoo.co.id
Status : Mahasiswa
Latar Belakang Pendidikan
Formal
1997 - 2003 : SDS Bhakti Tugas, Jakarta
2003 – 2006 : SMP YASPORBI II, Jakarta
2006 - 2009 : SMAN 66, Jakarta
2009 - Sekarang : Universitas Gunadarma
Minat : Minat di bidang komputer seperti system analisis
Prestasi :
Pengalaman :
Kegiatan : Lomba komputer waktu SMA .. se jakarta
Nama : Mario Gemael
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 07 September 1991
Jenis Kelamin : Pria
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Komplek Kejaksaan Agung Blok A5 Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Email : Mario_Gitu@yahoo.co.id
Status : Mahasiswa
Latar Belakang Pendidikan
Formal
1997 - 2003 : SDS Bhakti Tugas, Jakarta
2003 – 2006 : SMP YASPORBI II, Jakarta
2006 - 2009 : SMAN 66, Jakarta
2009 - Sekarang : Universitas Gunadarma
Minat : Minat di bidang komputer seperti system analisis
Prestasi :
Pengalaman :
Kegiatan : Lomba komputer waktu SMA .. se jakarta
Langganan:
Postingan (Atom)